Published: 19 July 2023
Dalam permainan bakarat, pertanyaan seputar penghitungan kartu menjadi topik yang sering muncul seiring berjalannya waktu. Karena bakarat melibatkan penggunaan sepatu kartu, peluang untuk bertaruh pada banker, player, atau tie berubah seiring dengan proses pembagian kartu. Semakin banyak kartu yang terbagi, semakin akurat perkiraan yang bisa dibuat oleh penghitung mengenai sisa kartu. Apabila analisisnya tepat, penghitung memiliki kesempatan di akhir permainan untuk membuat taruhan yang menguntungkan. Namun, hal ini tidak selalu mudah dilakukan.
Seorang penghitung kartu blackjack, sebagai contoh, dihadapkan pada situasi menghitung permainan dengan sepatu berisi enam tumpukan kartu, di mana dua putaran dibagikan sebelum pengocokan ulang. Penghitung akan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin pada putaran pertama tanpa melakukan taruhan. Jika semuanya berjalan dengan baik, ia memasang taruhan maksimum $1000 pada putaran kedua. Namun, kasino memiliki aturan ketat, seperti pengocokan ulang kartu, yang mempersulit tugas penghitung.
Penting untuk dicatat bahwa setiap opsi taruhan (player, banker, tie) memiliki risikonya masing-masing. Penting bagi seorang penghitung kartu untuk memahami dinamika ini dengan baik. Di sini, keuntungan utama terletak pada pemahaman mengenai keuntungan atau kerugian yang dapat didapatkan dari masing-masing jenis kartu.
Namun, realitasnya tidak selalu seindah yang diharapkan. Bakarat merupakan permainan yang berbeda dengan blackjack. Jika di blackjack, kartu wajah dan As memberi keuntungan bagi pemain, dalam bakarat, kompleksitas interaksi antar kartu menjadi hambatan tersendiri. Ini membuat penghitungan kartu dalam bakarat tidak selalu efektif.
Dr. Ed Thorp, seorang pakar dalam dunia perjudian, menyatakan bahwa walaupun terdapat kesamaan antara bakarat dan blackjack, situasi menguntungkan yang terdeteksi oleh metode penghitungan kartu sempurna tidak cukup untuk membuat permainan menguntungkan. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada strategi kemenangan praktis yang dapat diterapkan pada permainan Nevada, bahkan dengan menggunakan mesin komputasi yang memainkan permainan secara sempurna.
James Grosjean juga berpendapat bahwa penghitungan kartu dalam bakarat kurang efektif dibandingkan blackjack karena beberapa faktor. Permainan bakarat bersifat simetris, sehingga tidak ada kartu yang secara signifikan mendukung satu opsi taruhan dibandingkan yang lain. Selain itu, keunggulan awal yang harus diatasi jauh lebih besar dalam bakarat dibandingkan blackjack. Bakarat juga umumnya menggunakan sepatu berisi 8 deck, sehingga volatilitas tepinya rendah.
Meskipun ada sistem penghitungan kartu yang bisa berfungsi untuk 'mengalahkan' bakarat, Griffin dan Shackleford memberikan tag untuk penghitungan kartu dalam bakarat. Namun, sistem ini tidak praktis dan melibatkan perhitungan yang rumit serta konversi akurat ke nilai.
Dalam penelitian saya, saya juga mengembangkan program komputer untuk melakukan simulasi penghitung kartu menggunakan sistem ini dalam permainan dengan aturan pembagian umum. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan penghitungan yang tepat, pemain mungkin bisa memperoleh keunggulan tipis. Namun, hal ini masih jauh dari memastikan kemenangan.
Dalam bakarat, terdapat tantangan jauh lebih besar; rentang alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan keunggulan dalam permainan sangat luas. Mulai dari penandaan kartu, teknik penempatan kartu, pengocokan palsu, pengurutan tepi, hingga kecurangan langsung, ada banyak metode yang dapat digunakan di meja bakarat. Namun, keuntungan ini tidak diperoleh melalui penghitungan kartu.
Kesimpulannya, meskipun penghitungan kartu bisa menjadi pertimbangan dalam beberapa putaran kartu, konsensus di antara para ahli selama lebih dari 40 tahun terakhir adalah bahwa penghitungan kartu tidak efektif di meja bakarat. Jika seseorang ingin berada di puncak permainan bakarat, mereka harus mengetahui kapan harus meninggalkan metode lama penghitungan kartu. Metode penghitungan kartu konvensional dalam bakarat adalah metode lama yang tidak berfungsi. Sebagai gantinya, pemain harus menggali metode lain yang lebih cocok dengan dinamika permainan ini.